Tradisi Teket Petton: Akulturasi Dan Identitas Budaya Pada Prosesi Lamaran Pernikahan Madura Di Era Kontemporer
The Tradition Of Teket Petton : Acculturation And Cultural Identity In Madura Wedding Proposal Processions In The Contemporary Era
Abstract
Di pulau Madura,khususnya di Desa Murtajih Kecamatan pademwu Kabupaten Pamekasan yang menjadi locus dalam peneltian ini, terdapat beragam tradisi dan budaya, sepertihalnya pada prosesi lamaran pernikahan yang berkaitan dengan teket petton, Teket petton merupakan sebuah tradisi turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat Desa Murtajih Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan yang harus diberikan olehi calon pria kepada calon wanitanya pada saat lamaran, maka hal ini perlu dijaga dan tetap dilestarikan mengingat pada masa sekarang begitu mudahnya budaya westernisasi masuk seiring kecanggihan teknologi sehingga menuntut masyarakat agar bisa memadukan nilai-nilai budaya baru tanpa menghilangkan budaya lokal yang ada. Untuk itu dalam penentian ini mengkaji tentang tradisi teket petton dengan titik focus peneitian yaitu tentang akulturasi dan identitas bidaya tradisi teket petton dalam prosesi lamaran pernikahan dan makna teket petton dalam prosesi lamaran pernikahan di Madura. Adapun metode penitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Dan hasil penenltian menunjukkan bahawa pada pada prosesi lamaran dan lamaran pernikahan di Desa Murtajih Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan mengalami akulturasi budaya, dan bebrabagi makna teket petton dalam tradisi lamaran pernikahan sehingga menjadi identitas budaya, diantaranya yaitu: teket petton sebagai harmonisasi sosial, sebagai kearifan lokal, sebagai isyarat dan pertanda pesan dalam komunikasi
Downloads
References
Enitari Napitupulu, Evi, dan Rachel Mia Lorenza Lumban Toruan. “Efektifitas Komunikai Verbal Dan non Verbal Dalam Komunikasi Antar Budaya Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sari Mutara Indonesia.” Jurnal Teknologi, Kesehatan & Ilmu Sosial 5, no. 2 (2023): 252–62.
Fatikh, M Alfin, dan Wahyu Hendrik. “KOMUNIKASI KULTURAL ISLAM DAN BUDAYA.” Al-Tsiqoh : Jurnal Ekonomi dan Dakwah Islam 7, no. 2 (26 Februari 2023): 48–61. https://doi.org/10.31538/altsiq.v7i2.3301.
Hanafi, Ma’Ruf. “TINJAUAN MASLAHAH TERHADAP TRADISI SESERAHAN MANTEN DI DESA MACANAN KECAMATAN JOGOROGO KABUPATEN NGAWI.” Skripsi, Institut Agama Islam Negeri POnogoro, 2021.
J. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017.
Japarudin, Japarudin. Islam dan Budaya Lokal dalam Tradisi Tabut. Yogyakarta: Samudra Biru, 2021.
Kuswanto, Engku. “Tradisi Fenomenologi Pada Penelitian Komunikasi Kualitatif: Sebuah Pengalaman Akademis.” Mediator: Jurnal Komunikasi 7, no. 1 (Juni 2016): 47–58.
Majid, Ach. Nurholis, Zubairi, dan Izzat Amini. “Harmonisasi Sosial Berbasis Kearifan Lokal Islami Dalam Masyarakat Tanean Lanjang Madura.” Jurnal Asy-Syukriyyah 23, no. 2 Juli-Desember (2022): 177–94.
Masri Maulana, Faisal, dan dkk. Eksplorasi Warisan Budaya Provinsi Jambi: Melestarikan Tradisi dan Kearifan Lokal. Bengkulu: CV Brimedia Global, 2020.
Nabil Kazhim, Muhammad. Panduan Pernikahan Ideal. Bandung: Hikam Pustaka, 2020.
Nahak, Hildgardis M.I. “UPAYA MELESTARIKAN BUDAYA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI.” Jurnal Sosiologi Nusantara 5, no. 1 (25 Juni 2019): 65–76. https://doi.org/10.33369/jsn.5.1.65-76.
Nainunis, Nainunis. Makna dan Simbol Akulturasi Budaya pada Bangunan Masjid. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2023.
Nurcahyawati, Enny, Syahid, dan Bilqis Kusumawardhani Anugrahputri. “Transformasi Budaya Lokal Tradisi Ngarak Barong Terhadap Akulturasi Budaya Modern Pada Masyarakat Kampung Legok Bekasi.” Journal of Academia Perspectives 2, no. 1 (Maret 2022): 69–79.
P, Brown, dan James R. Power and Culture: The Dynamics of Imposed Acculturation. London: Global Cultural Studies Press, 2020.
Rodin, Rhoni. “Tradisi tahlilan dan Yasinan.” Ibda: Jurnal Kebudayaan Islam 11, no. 1 (Juni 2013): 76–87.
Rofiq, Ainur. “Tradisi Slametan Jawa Dalam perspektif Pendidikan Islam.” At-Taqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam 15, no. 2 (September 2019): 93–107.
Santoso, Budi. “Bahasa dan Identitas Budaya.” Sabda 1, no. 1 (September 2006): 45–49.
Sarwat, Ahmad. Seri Fiqih Islam Kitab Nikah. Yogyakarta: Kampus Syariah, 2009.
Satori, Djam’an, dan Aan Komariyah. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2017.
Setyaningsih, Rina. “AKULTURASI BUDAYA JAWA SEBAGAI STRATEGI DAKWAH.” Ri’ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan 5, no. 01 (29 Juli 2020): 73. https://doi.org/10.32332/riayah.v5i01.2304.
Soekanto, Soekantono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2006.
Supriyanto, Sodik, dan dkk. Studi Analisis Living Qur’an Terhadap Tradisi Masyarakat Linggoasri. Pekalongan: PT Nasya Expanding Management, 2023.
Susantin, Jamiliya, dan Syamsul Rijal. “Tradisi Bhen-Ghiben Pada Perkawinan Adat Madura: Studi Kasus Di Kabupaten Sumenep Madura.” Kabilah: Journal of Social Community 5, no. 2 (Desember 2020): 49–57.
Syarifah, Masykurotus, Rusdi Rusdi, dan Bahrut Tamam. “Tradisi Bhan-Ghiban (seserahan) Dalam Pernikahan (Studi Kasus Di Desa Bekeong Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep Madura).” Iqtisodina: Jurnal Ekonomi Syariah & Hukum Islam 1, no. 1 (Juli 2019): 27–62.
Tihami, dan Sohari Sahrani. Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.
Copyright (c) 2025 Nurul Hidayati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.