Keistimewaan Bahasa Arab Sebagai Bahasa Al-Qur’an

  • Hasyim Asy’ari
Keywords: Bahasa Arab, Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Semantik

Abstract

Dalam teori bahasa modern, tidak ada satu bahasa yang lebih unggul dari bahasa yang lain. Akan tetapi bahasa dapat lebih unggul dari bahasa lain sebab historis dan transformasi pemikiran dan budaya. Bahasa arab mempunyai keistimewaan, karena bahasa arab menjadi bahasa Al-Qur’an. Dengan memahami bahasa arab maka dapat mengerti isi kitab suci yang pedoman orang islam. Keunggulan bahasa arab dengan bahasa  tidak  hanya  terletak  sebagai  bahasa  agama,  akan  tetapi  bahasa  arab mempunyai keistimewaan dalam segi ilmu kebahasaannya. Dengan   mengkaji ilmu kebahasaannya akan dapat menikmati keindahan tata bahasa Al-Qur’an yang merupakan unsur kemukjizatan AL-Qur’an. Dengan kesempurnaan tata bahasa Al- Qur’an tidak akanada yang bisa meniru Al-Qur’an. Studi pustaka adalah metode penelitian yang cocok digunakan dalam mengupas keindahan struktur dan gaya bahasa Al-Qur’an.  Membaca  referensi  tentang  keilmuan  bahasa  arab  lalu  menerapkan teorinya teks-teks AL-Qur’an. Temuan dalam penelitian ini mencakup 5 hal: fonologi, kosakata, morfologi, sintaksis, semantik dalam bahasa arab. Fonologi, pengucapan suara huruf arab (hija’iyah) mempunyai karakter dan rumus yang unik, dimana pengucapan hurufnya ada yang di kedua bibir, di tenggorokan, dan langit-langit mulut. Dan beberrapa hurufnya tidak dapat dituliskan dengan abjad, terutama huruf dhot. Kosakata, bahasa arab kaya akan kosakata. Kosakata yang sama bisa mempunyai arti 2 bahkan lebih. Pemaknaannya bisa dilihat dari susunan bahasanya, atau hubungannya dengan huruf jer. Morfologi, sebaran kata dalam bahasa arab bisa berasal dari kata yang huruf dan artinya sama   dan masih saling berhubungan. Sintaksis, perubahan harokat akhir kata mempengaruhi posisi kata dalam struktur bahasa. Prinsip keseuaian sangat penting dalam penyusunan kalimat. Semantik, merubah posisi kata dengan mendahulukan dan mengakhirkan, mengucapkan kata jamak dimaksudkan satu, mengucapkan tempat dimaksudkan orangnya itu sudah biasa terjadi dalam bahasa arab.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, Abdul Majid sayyid (1982). Ilmu Al-lughoh An-nafsi Riyadh: imadah syu’un
maktabat.
al-Antoki, Muhammad (1969). Dirosat Fi Fiqhi Lughoh. Bairut: Daru Al-Syauqu Al- arabi.
Al-Asili, Abdul Aziz bin Ibrahin (2008). Min Khosoisi Al-Lughoh Arobiyah. Riyadh:
Kunuz Syibilia.
Biumi, Said ahmad (2002).Ummu Al-Lughot : Dirosatun fi Khosois Lughoh Arobiya wa an-nuhudhu Biha
Chaer, Abdul (2002). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia; Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Djajasudarma, Fatimah (2006). Metode Linguistik. Reflika Aditama.
Hafid, Fathi bin Abdul (2008). Fathul Wadud al-Latif . Yaman: maktabah imam wadi’i.
Al-Hasyimi, Ahmad (1354 H). al-Qawaid al-asasiyah li al-Lughoh al-Arabiyah. Bairut: Darul Kutub Ilmiah.
al-Khouli, Muhammad Ali (1982). Mu’jam Ilmu Ashwat. Riyadl; Universitas Riyadl. Malik, Abu Mansur Abdul (2000). Fiqh Lughoh wa Asrorul Arabiyah. Bairut:Maktabah
Asriyah.
Nazir, M. (2003). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nasution, Ahmad Sayuti Anshari(2010). Bunyi Bahasa. Jakarta: Amzah. Tarigan, Henry Guntur (2009). Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa. Umar, Ahmad Mukhtar (1998). Ilm Dilalah. Kairo: Alimul Kutub
Wafi, Ali Abdul Wahid (2004). Fiqh Lughoh. Mesir: Nahdhoh Misro.
Published
2018-08-15
How to Cite
Asy’ari, H. (2018). Keistimewaan Bahasa Arab Sebagai Bahasa Al-Qur’an. Nidhomul Haq : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(1), 21-28. https://doi.org/10.31538/ndh.v1i1.5