Perubahan Mata Pencaharian Masyarakat Pasca Kereng Bangkirai Menjadi Kawasan Pariwisata

Changes in Community Livelihoods After Kereng Bangkirai Became a Tourism Area

Abstract

Penetapan Taman Nasional Sabangau untuk menyelamatkan ekosistem gambut beserta keanekaragaman hayati dan keunikan alam mampu menarik perhatian turis lokal maupun mancanegara. Seiring perkembangan waktu, kawasan Kereng Bangkirai yang menjadi pintu masuk Taman Nasional sebangau mulai mendapat perhatian dari banyak pihak pemerintah maupun swasta. Pemerintah kota terus meningkatkan sarana prasarana serta melakukan promosi sebagai daya tarik sehingga kawasan Kereng Bangkirai mampu menjadi salah satu kawasan wisata yang cukup populer di kalangan masyarakat. Hal ini mendorong munculnya peluang dan ide masyarakat sekitar untuk mengembangkan berbagai bentuk usaha dan jasa dalam sektor pariwisata. Mayoritas masyarakat yang dahulunya bekerja sebagai nelayan, petani dan perkebunan saat ini telah berubah dan bergerak dalam sektor wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif kualitatif Penelitian ini menggunakan teori perubahan untuk melihat proses dari adanya sebuah perubahan sosial yang terjadi dalam sebuah masyarakat dan teori pilihan rasional untuk memahami tindakan akan suatu tujuan dan ditentukan oleh nilai atau pilihan. Penelitian ini berfokus pada analisis proses perubahan mata pencaharian dan bagaimana masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial tersebut. Hasil dari menunjukan jika faktor ekonomi dan sosial menyebabkan keinginan masyarakat Kereng Bangkirai untuk berubah mata pencaharian. Dengan adanya dermaga kereng bangkirai sebagai kawasan pariwisata menjadi alasan mereka beralih mata pencaharian dan mampu beradaptasi untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai pekerjaan tetap dan utama.