Kadar Nafkah Suami Terhadap Istri Perspektif Muhammad Abduh Tuasikal

The Rate of Husband's Income to the Wife Muhammad Abduh Tuasikal's Perspective

Abstract

The husband is the head of the household in marriage. The form of the husband's responsibility attitude towards the wife is to carry out the rights and obligations of the wife, one of which is in providing for the husband to the wife. The purpose of writing this article is to disseminate the level of giving a husband's income to his wife and a more explanation related to income with the perspective of Muhammad Abduh Tuasikal. This study uses a qualitative approach that is a literature study with primary data from lecture videos on the Youtube Channel, websites and reference books that are in accordance with the discussion. The provision of the husband to the wife is to adjust the ability of the husband. The provision of the husband's income to the wife is to follow the urf of society.  The kubro rule relating to custom in terms of livelihood is al-‘Ādah Muḥakkamah meaning: "The custom can be relied upon by law". The level of income provided is to follow the urf of the community, it can be seen from 2, namely adjusting the UMR of the area where the couple lives and adjusting to the urf of the wife's family. A husband who does not provide for his wife at all when he is able to then the husband has fallen into great sin.

Suami adalah kepala rumah tangga dalam pernikahan. Bentuk sikap tanggung jawab suami terhadap istri adalah dengan melaksanakan hak dan kewajiban istri, salah satunya adalah dalam pemberian nafkah suami terhadap istri. Tujuan penulisan artikel ini adalah menyebarluaskan terkait kadar pemberian kadar nafkah suami terhadap istri dan penjelasan lebih terkait nafkah dengan perspektif Muhammad Abduh Tuasikal. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif yang bersifat studi literatur dengan data primer dari video-video ceramah pada Channel Youtube, website dan buku rujukan yang sesuai dengan pembahasan. Pemberian nafkah suami kepada istri Adalah menyesuaikan kemampuan Suami. Pemberian kadar nafkah Suami terhadap istri Adalah mengikuti urf masyarakat. Kaidah Kubro yang berkaitan dengan adat dalam hal nafkah yaitu al-‘Ādah Muḥakkamah artinya: “Adat itu bisa dijadikan sandaran hukum”. Kadar nafkah yang diberikan adalah mengikuti urf masyarakat, dapat dilihat dari 2 yaitu menyesuaikan UMR wilayah tempat tinggal pasangan dan menyesuaikan dengan urf keluarga istri. Suami yang tidak memberikan nafkah kepada istrinya sama sekali padahal ia mampu maka suami sudah terjerumus dalam dosa yang besar.